Halo sobat, ngga kerasa dua pekan lagi kita akan menyambut bulan Ramadhan sebagai bulan penuh rahmat dan keberkahan. Di bulan ini, pintu kebaikan di buka lebar dan setan dibelenggu.
Tapi, sudah sejauh apa persiapan kita menyambut bulan suci ini?
Sudahkah kita meningkatkan amalan-amalan sebelum menyambut Ramadhan? sudahkah kita memohon ampun kepada Allah swt atas kesalahan kita yang telah lalu?
Tadi malam adalah waktu yang tepat memohon ampun kepada Allah swt karena bertepatan dengan malam Nisfu Sya ‘ban. Tapi apakah jika kita melewatkannya sudah telat bagi kita untuk meminta ampunan kepada Allah swt?
Ingat sobat, Allah swt adalah Dzat Maha Pengampun, sebesar apa pun dosa yang telah kita perbuat, jika kita menyesal dan memohon ampun, insya Allah akan Ia ampuni. Bahkan jika dosa yang kita lakukan sebesar gunung.
Sebaik itulah Allah swt, Ia berbeda dengan manusia sebagai makhluk yang fana. Ketika manusia ada teman atau saudaranya membuat kesalahan, terkadang akan sulit untuk memaafkan, bahkan bisa timbul permusuhan. Sedangkan Allah tidak.
Dua pekan, mungkin terkesan singkat, tapi masih bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan amalan kita. Mulai rutinkan membaca Al-Qur’an setiap hari, memperbanyak berzikir, dan salat-salat sunnah.
Bagi yang belum terbiasa membaca Al Qur’an setiap hari, bisa memulai dengan membaca satu halaman terlebih dulu setiap harinya dan tambahkan kuantitas bacaan hingga menjelang bulan Ramadhan.
Bagi yang masih sering berkata kasar, mulai mengganti kata-kata kasar itu dengan kalimat yang lebih baik, seperti istigfar dan kalimat zikir lainnya.
Selain persiapan itu, masih ada kesempatan bagi kita untuk dua kali melaksanakan ibadah puasa sunnah senin-kamis. Puasa sunnah ini bisa mempersiapkan diri kita sehingga lebih siap untuk menahan rasa lapar dan godaan lain ketika sudah memasuki bulan Ramadhan.
Mari kita tingkatkan amalan kita untuk menyambut bulan penuh keberkahan. Jangan lupa sambut dengan rasa bahagia.
“Barang siapa senang dengan masuknya dan datangnya bulan Ramadlan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
– Durratun Nasihin